Hai miggers..
Membuka bulan Desember ini gw mau share story nih. Satu kisah nyata di hidup gw, sekitar tahun 2005. Waktu itu gw masih kuliah di FH Atmajaya. Mungkin gw cerita dari awal deh ya. Dari kecil gw sudah diajar bernyanyi oleh alm kakek gw, Gordon Tobing. Beliau adalah seniman dari Sumatera Utara di era presiden Soekarno. (1/8)
Dulu setiap misi budaya yang memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri, atau klo ada tamu kenegaraan yang datang ke istana bertemu presiden Soekarno, kakek gw lah yang dipercaya negara untuk menyanyikan lagu2 Indonesia. Tujuannya agar Indonesia yang saat itu baru merdeka, dikenal di dunia, sebagai negara merdeka, dan memiliki banyak sekali kebudayaan dari setiap suku. Well the point is gw bangga sekali menjadi cucu beliau. (2/8)
Sampai hari ini gw iseng google pun masih ada artikel tentang kakek gw. Guru gw berikutnya adalah alm papa. Selain nyanyi gw juga belajar piano. Tapi untuk awal pelajaran saat itu, yang gw tekuni adalah musik klasik. Gw menang lomba menyanyi se Jakarta Selatan (gw lupa ajang apa) saat gw SD. Ternyata saat itu terjadi selisih paham antara kakek dan papa. Kakek ga setuju klo gw ikut lomba2. Menurut dia musik dan vokal bukan untuk diadu. Masing2 punya tipe dan penilaian akan menjadi tidak adil. (3/8)
Itulah sebabnya gw ga pernah lagi ikut lomba. Gw no hard feeling dengan kompetisi sejenis Indonesian Idol or X Factor, just go ahead guys. But not for me and my grandpa. Jaman SMP dan SMA gw lebih condong jadi anak band. Era musik Indonesia saat itu pun mempengaruhi gw. Hingga gw membentuk band kafe. Sejak 2002-2005 gw main di kafe2 hampir seluruh Jakarta. Mayoritas Jakarta Selatan sih. Karena gw sempet main reguler di Cilandak Town Square dan kafe2 di Kemang. (4/8)
Sampai akhirnya gw butuh goal baru. Gw pengen lebih serius di industri musik. Dan kesempatan pertama gw hadir sekitar Juni 2005. Saat itu band Element yang sedang hits dengan lagu Rahasia Hati nya ditinggal sang vokalis Lucky Wijatmoko. Mereka mengadakan audisi untuk menjadi backing vocal tur mereka. Gw ikut audisi di hari kedua, nunggu dari pagi sampai malam. Dan ketika gw selesai di tes, pihak management mereka langsung mengumumkan bahwa gw yang terpilih. Gw bangga sekali miggers. Yang tadinya cuma anak kuliah dan cuma nyanyi di kafe2, tiba2 dalam hitungan hari gw jadi backing vocal band top Indonesia, dan gw tur keliling Indonesia. (5/8)
Gw inget banget kota pertama yang gw lalui adalah Lombok. Setelah itu lanjut tur Jawa Barat 5 kota, dan Sumatera 5 kota. Alhasil gw ga pulang2 dan cuti kuliah. Cerita soal ini ada di mini blog gw yang lain. Intinya ini adalah awal karir gw masuk ke industri musik Indonesia. Dari musisi biasa, bikin band kafe, dan akhirnya jadi backing vocal. Perjalanan setelah ini masih panjang sampai akhirnya gw bisa jadi mario kacang yang hari ini. Itu akan gw share lain kali ya miggers. (6/8)
Well disini gw cuma mau share bahwa kita ga pernah tau kapan kesempatan itu datang. Maka kita harus menyiapkan diri sebaik2nya. Sehingga ketika saat itu tiba, kita ga akan menyia2kannya. Semua dedikasi gw saat gw buat band, saat gw nyanyi di kafe2 cari pengalaman, ga sia2. Kebayang klo gw ga latih vokal dan musikalitas gw. Pasti ga akan lolos waktu audisi. Entah karena suara ga fit, atau karena fals, pokoknya alasan teknis yang umumnya diderita penyanyi yang jarang berlatih. (7/8)
Ini share gw kali ini miggers. Siapkan diri sebaik mungkin, jadilah ahli di bidang mu, dan ambil kesempatan ketika saatnya tiba. Kadang butuh penantian panjang. Seperti gw yang 3 tahun lebih harus nyanyi di kafe2 dulu sebelum bisa tur keliling Indonesia. Kita ga pernah tau hari esok. Yang terpenting, be prepared! (8/8)
Welcome Desember!